Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah
REKOMENDASI
Taman Nasional Kepulauan Togean yang baru-baru ini dikunjungi My Trip My Advanture Transtv adalah sebuah sebuah taman nasional di Kepulauan Togean yang terletak di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun 2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una.
Kepulauan ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi permukiman orang Bajo di Kabalutan.
Dibentuk oleh aktivitas vulkanis, pulau ini ditutupi oleh
tumbuh-tumbuhan yang subur dan rimbun, serta dikelilingi oleh formasi
bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa
binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau.
Lokasi Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah |
Taman Nasional Kepulauan Togean |
BUKAN hanya angin yang lesi, di pantai
Kadidiri ombak pun berjingkat dalam sunyi. Riak susul-menyusul itu hanya
meresik dinding bukit karang atau menyentuh pasirnya yang putih. Senja
merah pertengahan Oktober lalu mengukuhkan pantai pada keheningan
paripurna ketika cahayanya membentuk siluet jembatan kayu berujung
gazebo di tengah laut.
Di kejauhan. sepasang turis Denmark
berpegagan mengapung di air sebening mata kucing. Ombak sore yang mulai
pasang itu membantun-bantun tubuh mereka yang ramping. “Karang dan
ikannya menakjubkan.” kata Sidsel Filipsen. mahasiswa University of
Copenhagen. setelah setengah jam berenang dan kami kembali ke saung
beratap rumbia itu. Adam Veng, pacar Sidsel, mengibas-ngibaskan
rambutnya yang panjang ikal di sebelahnya.
Kadidiri, morning view from my cottage |
Seperti umumnya turis Eropa yang dataug
ke Kadidiri. Sidsel dan Adam tahu tentang Kepulauan Togean hanya dari
informasi satu halaman yang dimuat buku saku LonelyPlanet-panduan
jalan-jalan ke tempat-tempat terpencil di penjuru dunia. Internet tak
terlalu banyak menyimpan informasi dalam bahasa inggris tentang gugusan
pulau kecil di teluk Tomini, Sulawesi Tengah. ini berikut cara mencapainya.
Ada 66 pulau kecil di perairan Togean.
Dari beberapa yang menyediakan penginapan, Kadidiri paling terkenal. Di
sini ada tiga cottage: Black Marlin, Pondok Lestari, dan Kadidiri
Paradise. Jarak paling dekat dari Wakai, pelabuhan di tengah teluk
tempat singgah kapal rute Gorontalo-Ampana. Pulau ini juga paling mudah
untuk mencapai titik-titik menyelam atau sekadar snorkeling. Pulau kecil
yang tersebar di sekitarnya menahan laju angin dari laut lepas
sehingga pantainya aman direnangi.
Meski Kadidiri sudah dikembangkan
sebagai daerah wisata sejak 1995, tak banyak orang Indonesia yang tahu
tentang pulau ini. “Tamu saya kebanyakan dari Eropa”, ujar Yani Tahir,
pemilik Black Marlin. Pada pertengahan Oktober lalu yang bukan waktu
liburan itu, 16 kamarnya penuh oleh pasangan pelancong dari Belanda,
Prancis, Jerman, Hungaria, Denmark, dan Inggris.
Kampung Bajo di Pulau Malenge |
Perempuan 60 tahun asal Gorontalo itu
membuka kamar 18 tahun lalu dengan membeli kebun kelapa seluas seribu
meter persegi. Yani membangun penginapan setelah para turis selalu
bertanya kepada menantunya yang mengelola resor Blue Marlin di Lombok,
Nusa Tenggara Barat, tentang laut lain yang bagus untuk diselami tapi
masih sepi.
Pertanyaan serupa di dengar Yani di
hotelnya di Wakai. Jadilah ia dan suaminya melirik Kadidiri yang masih
hutan lebat itu. Sejak itu, Togean atau Togian dalam lafal orang lokal
mulai terkenal. Crispin Gibbs, menantu Yani asal Inggris, menyebarkan
informasi tentang Togean yang masih perawan ke para turis yang
berkunjung ke Lombok atau Bali.
Tapi Cara mencapainya yang ribet membuat
pelancong jiper berpelesir ke Togean. Dari Jakarta setidaknya butuh dua
hari untuk sampai di Kadidiri. Bandar udara terdekat hanya di Poso. Itu
pun tak ada penerbangan langsung dari Ibu Kota, tapi transit
melalui Makassar. Dari Poso, satu-satunya Cara menempuhnya adalah jalan
darat yang meliuk-liuk dan rusak selama lima jam ke Ampana, ibu kota
Kabupaten Tojo Una-Una. Baru pada 2015 kabupaten ini bakal punya bandar
udara sendiri.
Dari Ampana, kita masih harus naik feri
selama lima jam ke Pelabuhan Wakai, dengan kapal yang tak selalu ada
setiap hari. Para pemilik cottage menyediakan kapal motor di Wakai untuk
mengangkut turis ke penginapan dengan waktu tempuh 15 menit.
Karena itu, bila berkunjung ke Kadidiri atau penginapan di pulau lain di
Togean, pelancong mesti memesan kamar agar dijemput. Jika datang
ujug-ujug, selain berisiko tak kebagian tempat tidur, turis bisa
bengong di Wakai.
Tak ada sinyal telepon di pulau seluas
Singapura yang tak berpenghuni ini, kecuali di satu tiang yang diberi
penguat frekuensi. Itu pun kembang-kempis. Listrik di penginapan
bersumber pada mesin diesel yang bahan bakarnya diangkut dari Wakai.
Begitu pula air bersih. Yani menghabiskan Rp 20 juta sebulan untuk
ongkos mengangkut air dan solar. Ini Cara paling masuk akal karena
menyedot air dengan mengebor bukit karang di belakang penginapan
perlu teknologi mahal.
The Coral Triangle |
Maka lengkaplah Kadidiri: pantainya
sunyi; lautnya jernih dan kaya biota; tak ada sinyal, juga setrum, dan
anasir modern lain. Para turis asing menyebut pulau-pulau di lidah Sulawesi itu sebagai destinasi yang cocok untuk berbulan madu.
Selain pantai, banyak tempat untuk
dikunjungi disekitarnya. Kepulauan Togean berada di zona garis Wallace
dan Weber batas wilayah hewan Asia dan Australasia yang membuat isi laut
dan hutannya paling beragarn di dunia. Lautnya adalah wilayah segitiga
terumbu karang yang memanjang dari Australia, Laut Jawa, hingga perairan
Filipina di Pasiļ¬k.
Pertemuan gunung-gunung bawah laut itu
membuat Togean menyimpan empat jenis karang yang tak terdapat di laut
mana pun di dunia: atol, karang benteng, karang tepi, dan karang tompok.
karang-karang beraneka bentuk dan warna itu menjadi rumah berbagai
jenis ikan yang hidup di laut tropis dan subtropis. Di Batu Lemboto, ada
gugusan karang yang terlihat seperti penyu raksasa sedangberenang
didasar laut.
Dive spot pulau Togean |
Dua jam naik perahu motor dari Kadidiri, di Malenge ada atol
warna-warni di kedalaman sepuluh meter yang masih bisa terlihat dari
atas perahu. Karang-karang itu terlingkung oleh karang cincin yang
pucuk-pucuknya menyembul di permukaan laut jika air surut. Nelayan suku
Bajo yang hidup di pulau-pulau sekitarnya mendirikan saung-saung untuk
singgah berteduh dari hujan dan badai.
Tak jauh dari Malenge, ada atol lain
yang hanya terpisahkan oleh dinding karang setebal satu meter dari laut
induknya. Di Danau Mariona yang asin ini, hidup ubur-ubur cokelat,
putih, merah, dan biru. Kita bisa berenang bersama mereka tanpa takut
tersengat. Seperti di Pulau Derawan, Kalimantan Timur, ubur-ubur di
Malenge tak punya racun yang mematikan. Bedanya, di laut Derawan hanya
hidup ubur-ubur merah. ”Di dalam danau jumlahnya banyak sekali,” kata
Max Berger, turis Jerman berusia 34 tahun.
Dinding karang bawah laut Malenge
memisahkan perairan dangkal dan dalam sehingga biru-hijau air lautnya
terlihat kentara dari udara. Ombak di sini lumayan besar ketika hari
beranjak malam. ”Arus bawahnya deras sekali,” ujar Zulkiļ¬i Labano,
nelayan Wakai yang mengantar kami ke sana. Hanya nelayan Bajo yang
terlatih melaut sejak lahir yang bisa mengarungi gelombangnya. Maka Max
Berger beruntung karena ia bisa melihat hiu kepala martil sebesar
paha di perbatasan atol itu.
Penampakan Dari jarak jauh Pulau Togean |
0rang-orang suku Bajo tinggal di
pulau-pulau kecil di laut Togean. Mereka membangun rumah kayu bertiang
tinggi di atas air. Anak-anak menjadikan laut sebagai halaman rumah
untuk bermain. Bocah dua tahun dengan ringan melompat dari teras rumah
mereka ke laut sedalam tiga meter yang di dasarnya hidup berbagai jenis
anemon, ular. dan bulu babi.
Di beberapa pulau. orang-orang Bajo
tinggal bercampur dengan suku lain: Rugie, Makassar, dan Wakai. Hanya di
Pulau Kabalutan mereka tinggal sendiri. Orang Bajo berasal dari
Kepulauan Sulu di Filipina Selatan yang hidup nomaden di laut. Pelayaran
sejak ratusan tahun silam itu membawa mereka ke perairan Sulawesi hingga Lombok dengan mendirikan kampung besar bernama Labuan Bajo.
Hanya sedikit orang Bajo yang paham
asal-usul mereka. bahkan penduduk paling tua sekalipun. Biasanya
generasi sekarang hanya tahu ayah-ibu mereka berasal dari kampung Bajo
lain di pulau lain sekitar Sulawesi dan Maluku. Tak satu pun
menyebut Sulu. “Yang saya tahu. nenek moyang kami dari Pulau Banggai di
dekat Luwuk,” kata Timur Munggong. laki-laki 60 tahun yang tinggal di
Pulau Salaka.
Atraksi orang Bajo menjala ikan dengan
menebarkan jaring lalu menepuk laut secara beramai-ramai adalah tontonan
yang mengasyikkan. Juga pemancing gurita yang hanya bertelekan sampan.
sementara separuh badan dan kepalanya menyelam di air. Pemanah ikan
adalah cerita paling eksotis dari orang Bajo. Mereka bisa menyelam
lima-sepuluh menit, bahkan berjalan di dasar laut hanya memakai
kacamata, lalu membokong barakuda, ikan ganas dan trengginas, di kedalaman 30 meter.
Di Pulau Papan. yang dihuni 162 keluarga
suku Bajo, ada jembatan kayu yang meliuk sepanjang satu kilometer
menjadi penghubung ke Pulau Malenge, yang menjadi pusat kelurahan. Suku
Bajo yang sudah kawin-mawin dengan orang lokal mulai hidup di darat
dengan bersekolah dan berbelanja di pasar. Bahkan mereka sudah mengenal
politik. Semua kampung Bajo kotor oleh poster calon anggota
legislatif yang memajang foto narsisistik dan bujukan untuk dipilih di
hari pemilihan pada 2014.
Setelah mengelilingi kampung Bajo, para
turis berburu kemegahan laut dengan menyelam. Banyak spot yang keindahan
lautnya masih perawan dibanding Bunaken atau Wakatobi. Salah satunya
Pulau Una-Una. Juga bangkai kapal pengebom Amerika Serikat yang ditembak
pasukan Jepang pada 1945 dan karam di kedalaman 40 meter. Bangkai
pesawat itu masih utuh dan menjadi tempat bermukim aneka karang dan
jutaan ikan.
Kapal Pengebom |
Menurut Nick Cormack. instruktur
menyelam Black Marlin asal Irlandia Utara, topograļ¬ Togean berbeda
dengan Bunaken. Wakatobi. atau Lembeh. Sementara dasar laut Bunaken
curam karena banyak lembah dan dinding gunung karang, Togean
lebih landai sehingga para penyelam bisa menikmati tekstur laut dari
dangkal ke dalam secara bertahap.
Keindahan bawah laut Togean yang
menyimpan hewan langka kuda laut terancam oleh bom. Para nelayan sering
curi-curi kesempatan meledakkan dinamit untuk menjaring ikan. Pemilik
penginapan, seperti Yani Tahir, mesti memhuat perjanjian dengan nelayan
di kampung sekitar agar mereka tak mangebom laut. “Kalau dibom, karang
jadi rusak. Penyelam mau mencari apa lagi?” ujar Yani.
Tapi kontrak itu tak cukup. Di musim
pemilihan umum seperti sekarang, calon legislator yang berharap dipilih
menyediakan diri menjadi bumper para nelayan yang meminta pengeboman
tak dilarang. Menurut Nick, pengeboman akan terus terjadi di laut Togean
sepanjang pemerintah daerah tak menyediakan patroli khusus rutin untuk
menghalau nelayan yang membawa dinamit. ”Sekarang jumlah petugas tak
cukup mengawasi laut yang luas,” katanya.
Pantai Kadidiri |
Masalahnya, pemerintah Tojo Una-Una
menolak laut Togean dijadikan taman nasional, meski Presiden Megawati
Soekarnoputri sudah meresmikannya pada 2004. ”Bupati tak senang karena
akan mematikan mata pencarian masyarakat,” ujar Akbar Lahay, juru bicara
pemerintah kabupaten. Menurut dia, patroli di laut sudah cukup oleh 21
anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang setiap hari memantau sudut-sudut
pulau. Tapi, selama sepekan di sana, tak sekali pun kami bertemu dengan
petugas patroli.
Laut Togean terlalu indah untuk dirusak
bila tak dijaga secara serius atas nama mata pencarian rakyat. Selain
berenang dan menyelam, menikmati laut Togean bahkan bisa hanya dengan
mengayuh kayak ke tengahnya untuk merengkuh keheningan, di bawah senja
merah yang karang dan memantulkan warna-warni ikan…
PENGINAPAN
Black Marlin
- Harga kamar Rp 200-400 ribu per malam perorang.
- Sewa alat snorkeling Rp 50 ribu satu set perhari.
- Sewa kapal Rp 850 ribu sehari maksimal 6 penumpang. Jika lebih, tarif perorang dikenai Rp 125 ribu, Rp 600 ribu setengah hari.
- Sewa kayak Rp 100 ribu setengah hari, Rp 150 ribu sehari penuh.
- Paket menyelam Rp 1,2 juta untuk 8 orang. Jika lebih dari 8 orang, dikenai tarif Rp 150 ribu perorang.
Kadidiri Paradise
- Harga kamar Rp 175-500 ribu.
- Menyelam Rp 400-600 ribu.
- Kursus menyelam Rp 4-10 juta.
Kadidiri Paradise |
PESAWAT PENGEBOM
Pada 9 Mei 1945, pesawat pengebom Amerika Serikat ditembak jepang hingga jatuh di laut dekat Pulau Togean.
Pesawat itu masih utuh hingga kini di kedalaman 42 meter.Banyak karang tumbuh di bangkai pesawat ini, juga
jutaan ikan.
Pesawat itu masih utuh hingga kini di kedalaman 42 meter.Banyak karang tumbuh di bangkai pesawat ini, juga
jutaan ikan.
PULAU TAIPI
Lebih dekat dibanding Karina dari Pulau Kadidiri, di Taipi terdapat losmen di pantai. Nongkrong dsini bisa melihat kehijauan karang dan laut yang tenang.Pulau Taipi |
TIGA JALUR MENCAPAI TOGEAN
SELAIN Pulau Kadidiri, di Kepulauan
Togean terdapat sejumlah resor yang menjadi tempat snorkeling dan
menyelam. Di antaranya di Pulau Taipi, Una-Una, Karina, Katupat,
Kundurang, dan Malenge. Perlu dua hari mencapainya dari Jakarta dengan
tiga moda transportasi: udara, darat, dan laut. Meski perjalanannya
cukup panjang, biaya berlibur ke sana tak terlalu mahal. Dari ibu Kota
minimal Rp 5 juta untuk transportasi, penginapan, akomodasi, dan sewa
alat snorkeling selama sepekan.
Lewat Gorontalo
Jakarta-Gorontalo
- 2 jam
- Maskapai: Garuda, Lion, Sriwijaya ( ke bandara anda bisa menggunakan sewa mobil jakarta )
- Pelabuhan waris Gorontalo-Wakai 12 jam
- Kapal Tuna Tomini pukul 20:00 Wita Tarif Rp 100 ribu
- Wakai-kadidiri 15 menit dijemput kapal resor
Kapal Tuna Tomini |
Lewat Palu
Jakarta-Palu
- 2 jam
- Maskapai: Garuda, Lion, Sriwijaya, Batavia
- Palu-Ampana 10 jam
- Bus rute Palu-Poso-Ampana berangkat
- pukul 10:00 dan 17.00 Wita
- Travel Palu-Ampana atau sewa mobil Palu
- Ampana-Wakai 5 jam kecuali jumat, kapal ke Wakai berangkat setiap pukul 10.00 Wita Tarif Rp 50 ribu
- Wakai-Kadidiri 15 menit dijemput kapal penginapan
Lewat Poso
Jakarta-Makassar
- 2 jam
- Semua maskapai
- Makassar-Poso 1 jam 20 menit
- Maskapai: Merpati, Lion Air
- Poso-Ampana 5jam
- Bus Poso-Ampana
- Bus Poso-Ampana berangkat pukul 10:00 Wita tarif Rp 500 ribu atau sewa mobil Poso
- Travel Poso-Ampana tarif Rp 110 ribu Sewa taksi Rp 500 ribu
- Ampana-Wakai 5 jam
- Wakai-Kadidiri 15 menit Dijemput kapal penginapan
REKOMENDASI
Dari tiga jalur itu, semua berujung di
Pelabuhan wakai, pelabuhan terbesar di Pulau Batudaka. Paling gampang
via Gorontalo. Meski kita mengarungi laut 12 jam, jalur ini lebih
sedikit gonta-ganti transportasi.
- Jika tak ingin menginap, kedatangan di Ampana harus sesuai dengan jadwal kapal. Jika terpaksa bermalam, ada banyak hotel murah. Tarif kamar deluxe dua dipan di Oasis Hotel Rp 240 ribu per malam.
- Dari Wakai dijemput kapal resor, sehingga sebelum tiba mesti mengkonfirmasi ke pengelola penginapan.
- Jika ingin berliburan kesana, anda dapat menggunakan jasa sewa mobil murah berkualitas di Indonesia agar perjalanan anda semakin mengasyikan dan menyenangkan.